Budaya Jawa memiliki adat istiadat dan kebiasaan yang mempengaruhi semua aspek kehidupan masyarakatnya, tidak terkecuali dalam hal pernikahan. Memilih hari dan bulan baik dalam penyelenggaraan pernikahan merupakan salah satu kepercayaan yang dijunjung oleh masyarakat Jawa.
Dalam penanggalan Jawa, ada satu bulan yang diharamkan anda menyelenggarakan pernikahan. Bulan tersebut adalah Bulan Suro atau bulan Muharram. Menurut kepercayaan nenek moyang terdahulu, bulan suro adalah bulannya Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan mengadakan hajat pernikahan. Sehingga, tidak dianjurkan menyelenggarakannya di bulan yang sama.
Bulan selanjutnya adalah menikah di bulan safar. Banyak yang meyakini bila bulan safar adalah bencana. Pasangan yang menikah pada bulan safar diyakini rumah tangganya tidak akan langgeng.
Lalu, bulan apa saja yang disarankan oleh nenek moyang dahulu dalam menggelar acara resepsi pernikahan? Berikut bulan pernikahan yang baik menurut jawa.
Bulan ruwah
Bulan ini jatuh beberapa hari sebelum Bulan Ramadhan. Konon katanya, pasangan yang menikah di bulan ini akan mendapatkan banyak rezeki yang melimpah dan terhindar dari yang namanya fitnah. Tetapi, tidak semua tanggal di bulan ini baik. Tanggal 4, 12, 13, 26, 28 adalah beberapa tanggal yang tidak diizinkan atau tidak disarankan dalam melakukan akad.
Bulan Rajab
Di antara bulan yang direkomendasikan oleh nenek-nenek moyang dahulu adalah bulan rajab. Bulan rajab menjadi yang paling baik, di mana, pasangan yang melangsungkan pernikahan di bulan ini akan mendapatkan rezeki yang melimpah ruah. Menurut kepercayaan, pasangan yang menikah di bulan ini akan banyak tamu yang datang. Selain itu, leluhur zaman dahulu pun percaya, menikah di bulan rajab bisa mempunyai momongan dengan cepat dan lancar dalam melakukan berbagai usaha yang dilakukan. Untuk bulan Rajab sendiri leluhur melarang anda menikah di tanggal 2, 13, 14, 18, 27.
Bulan Syawal
Bulan Syawal adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu. Karena di bulan ini seluruh umat islam yang menjalankan ibadah puasa merayakan kemenangan. Tidak hanya kamu saja yang menang melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan tetapi, kamu yang ingin menikah pun juga mendapatkan keberkahan luar biasa, rezeki yang melimpah, penuh dengan cinta, dan dinaungi kasih sayang. Kebahagiaan akan mengalir tanpa henti dengan berkumpulnya keluarga dari berbagai daerah. Untuk tanggal yang dilarang jatuh pada 2, 10, dan 20.
Bulan Jumadil Akhir
Bagi setiap pasangan yang menikah di Jumadil akhir dipercaya akan mendapatkan kebahagiaan. Keluarga akan melimpah rezeki dan tampak harmonis. Bulan jumadil akhir bisa kamu temui di bulan ke 6 dalam penanggalan jawa atau hijriyah. Pasangan yang menikah di bulan ini cenderung mempunyai pikiran yang jernih dan ketenangan dalam menghadapi berbagai masalah. Hanya saja, bagi yang ingin melangsungkan akad pada tanggal 10, 14, dan 18 kamu harus mengurungkan niat tersebut.
Bulan Besar
Bulan Besar jatuh di saat umat islam merayakan idul adha. Karena momentum inilah masyarakat jawa percaya bila menikah pada bulan ini akan mendapatkan rezeki melimpah. Hubungan rumah tangga yang terjalin pun akan bahagia, jauh dari yang namanya ujian hidup. Tidak hanya sampai di situ saja, keluarga besar pun juga akan mendapatkan kebahagiaan. Adapun tanggal yang tidak diperkenankan adalah 6, 10, 12, 20.
Meski kepercayaan masyarakat Jawa ini sudah mengalir turun temurun dalam masyarakat, namun jangan sampai justru menjadi beban untuk kamu dan pasangan dalam menentukan hari pernikahan. Apalagi, sebuah rumah tangga yang langgeng bukan ditentukan dari kapan bulan pernikahan diadakan. Tetapi, ditentukan dari bagaimana anda dan pasangan anda menjalaninya.