Mitos Larangan Pernikahan Dalam Adat Jawa

Bagi masyarakat Jawa, pernikahan tidak hanya soal kemeriahan pesta. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika hendak menikah, seperti menentukan tanggal yang tepat, hari, dan lain-lainnya. Mitos seputar pernikahan juga kerapkali menjadi faktor yang dipertimbangan, terutama bagi para orangtua pengantin yang masih memegang teguh adat istiadat Jawa. Mitos larangan seputar pernikahan apa sajakah yang ada dalam adat suku Jawa, simak yuk!.

Menikah antara anak pertama dan ketiga (siji karo telu)

Larangan pernikahan antara anak pertama dan ketiga atau biasa disebut jilu (siji karo telu). Mitosnya, jika anak pertama dan ketiga menikah, rumah tangganya akan sulit akur dan sering diterpa masalah. Hal ini, menurut mitos adat Jawa, perbedaan karakter yang biasanya cukup jauh antara anak pertama dan anak ketiga, bisa membuat pernikahan sulit langgeng.

Menikah antara anak pertama dengan anak pertama

Mitos lainnya yaitu, larangan pernikahan antara anak pertama dengan anak pertama. Selain itu, juga perlu dihindari jika salah satu orangtua dari mereka adalah anak pertama di keluarganya. Sehingga jika disusun menjadi angka 1 1 1 atau siji jejer telu, yang konon dipercayai bisa membuat pernikahanmu tidak bahagia. Jika pernikahan ini tetap dilangsungkan, sebagian masyarakat percaya bahwa pernikahan ini akan mendatangkan kesialan dan malapetaka.

Bulan Suro atau Muharram

Mitos selanjutnya adalah menghindari bulan Suro atau Muharram ketika ingin melangsungkan pernikahan karena diyakini sebagai bulan yang suci. Konon di bulan ini Nyai Roro Kidul mengadakan perayaan atau hajatan sehingga masyarakat dilarang untuk mengadakan pesta agar jauh dari nasib sial.

Menikah dengan pasangan yang rumahnya hanya berjarak lima langkah atau berseberangan

Jika rumah pasangan hanya berjarak lima langkah atau berseberangan, hal tersebut perlu dipertimbangkan lebih jauh. Pasalnya menurut adat Jawa, jika pernikahan tetap digelar dan menentang larangan satu ini maka rumah tangga akan mengalami kekurangan dan tidak bahagia.

Perhitungan weton jodoh

Dalam adat istiadat Jawa perhitungan weton jadi salah satu cara untuk menentukan kecocokan pasangan. Perhitungan weton bisa kamu lakukan dengan melihat hari, tahun, dan tanggal lahir masing-masing. Jika cocok maka ini menandakan bahwa rumah tangga kalian ke depannya akan diberi kelancaran dan kemudahan serta tentunya harmonis.

Tapi, ada juga hasil yang tidak terlalu baik dan menjadi tanda bahwa wetonmu dan pasangan tidak cocok. Menurut kepercayaan adat istiadat Jawa, jika weton pasangan tidak cocok maka pernikahan pasti akan diterpa masalah dan kertidakrukunan.

Rumah pasangan dekat dengan rumah ipar

Jika rumah pasangan dekat dengan rumah ipar, maka konon katanya salah satu orangtuamu akan meninggal.

Itulah beberapa mitos larangan pernikahan menurut adat Jawa yang penting juga untuk dipertimbangan sebelum menggelar pesta pernikahan. Mitos pastinya belum tentu benar, namun tak ada salahnya jika mempertimbangkan larangan di atas dan melestarikan budaya bangsa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BCA.png
Rek BCA a.n Esa Maulana A
Logo-BRI
Rek BRI a.n Esa Maulana A
687601018850535
Salin No Rekening
Screen Shot 2022-08-12 at 09.12.20
Rek BCA a.n Eric Limawan