Tahapan Pernikahan Adat Sunda

Prosesi adat Sunda memiliki ciri khas yang juga membedakan dari suku lainnya yang ada di Jawa. Ada delapan langkah yang perlu kamu tahu dan pahami maknanya dalam pernikahan ala Sunda.

Neundeun Omong
Kedua keluarga akan bertemu di rumah keluarga perempuan untuk melakukan silaturahmi. Keluarga mempelai pria akan bertanya apakah mempelai putri siap untuk dilamar. Akan dibicarakan mengenai hari apa yang tepat dan apa saja yang perlu dipersiapkan pada saat melamar. Pihak keluarga pria juga sebaiknya datang dengan membawa sedikit oleh-oleh, seperti buah atau makanan tradisional.

Narosan
Tahap lamaran, bersifat resmi dan pihak laki-laki perlu mempersiapkan banyak hal untuk acara seperti makanan, cincin, daun sirih, dan pakaian untuk perempuan. Namun, barang-barang tersebut bukan termasuk seserahan. Masing-masing keluarga akan menunjuk orang yang dituakan atau berpengalaman untuk menjadi juru bicara. Dalam acara ini, kedua keluarga besar yang hadir akan memperbincangkan lebih matang mengenai penyelenggaraan acara pernikahan.

Seserahan
Biasanya dilakukan seminggu sebelum dimulainya akad nikah. Beberapa hal yang perlu untuk dipersiapkan mempelai pria sebagai seserahan yang dibungkus dan dihias. Biasanya seserahan tersebut diberikan sampai dengan 6 macam atau 8 kotak. Namun, hal ini juga tergantung dari pihak laki-laki.

Selain itu, dalam tahapan ini pihak wanita juga perlu mempersiapkan barang balasan untuk mempelai pria. Beberapa barang yang diberikan juga berkisar pada pakaian yang digunakan sehari-hari oleh mempelai pria. Pihak dari perempuan biasanya memberikan barang balasan dengan jumlah yang lebih sedikit dari pihak pria.

Ngaras
Dalam tahapan ini, kedua belah pihak meminta izin orang tua, agar kedua mempelai membasuh kaki kedua orang tua mereka. Prosesi ini sangat sakral karena merupakan simbol dari penghormatan kepada orang tua. Ngaras juga bermakna sebagai rasa terima kasih kepada orang tua. Bakti yang ditunjukkan dalam adat Ngaras ini merupakan bukti bakti anak kepada orang tua.

Siraman
Pada prosesi ini, calon mempelai perempuan akan dimandikan atau diguyur dengan air dari bagian kepala. Prosesi ini memiliki makna untuk menyucikan diri sebelum menikah.

Adat yang satu ini biasanya dilakukan pada tiga hari sebelum dimulainya pernikahan. Air yang digunakan merupakan air yang dicampur dengan bermacam-macam bunga. Biasanya sampai dengan tujuh macam bunga. Saat yang menikah adalah pasangan yang muslim, prosesi ini diawali dengan kegiatan mengaji terlebih dahulu.

Pakaian adat yang digunakan juga khusus dan biasanya terdapat ornamen bunga melati yang dirangkai secara menyilang. Ornamen tersebut dipakai di kepala dan bagian pundak. Biasanya mempelai wanita akan menggunakan pakaian adat berupa kemben. Apabila yang menikah muslim, biasanya akan dikenakan pakaian yang tertutup.

Ngeuyeuk Seureuh
Pada prosesi ini, kedua calon mempelai akan meminta doa restu untuk menikah dan ini disebut Ngaras juga. Jawaban dari orang tua untuk memberikan restu kepada kedua mempelai baru dinamakan dengan Ngeuyeuk seureuh. Pada bagian ini, orang tua akan memberikan banyak nasihat kepada kedua mempelai.

Semua nasihat yang akan diberikan juga sudah dilambangkan dengan menggunakan berbagai macam benda yang sudah tersedia di prosesi tersebut. Ada beberapa orang yang menjadikan satu prosesi ini dengan Ngaras.

Akad Nikah
Mempelai akan bertemu dengan pegawai KUA dan mempelai lelaki menyebutkan akad. Proses tukar cincin juga akan ada dalam acara ini. Seserahan juga akan dibagikan setelah tukar cincin selesai. Hampir sebagian besar dari proses ini dilakukan di masjid atau di rumah mempelai perempuan, tergantung pada kesepakatan antara kedua belah pihak.

Acara Saweran
Pada tradisi yang satu ini kedua mempelai akan dilempari dengan berbagai macam barang yang punya filosofi atau sering disebut dengan saweran. Beberapa barang yang sering dijadikan saweran adalah beras, kembang gula, uang, dan kunyit.

Masing-masing barang punya arti sendiri. Arti dari saweran uang adalah limpahan rezeki kepada kedua mempelai. Beras berarti harapan akan kemakmuran setelah menikah. Kembang gula merupakan harapan untuk hidup selalu rukun harmonis. Sedangkan kunyit menandakan kejayaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BCA.png
Rek BCA a.n Esa Maulana A
Logo-BRI
Rek BRI a.n Esa Maulana A
687601018850535
Salin No Rekening
Screen Shot 2022-08-12 at 09.12.20
Rek BCA a.n Eric Limawan